Rabu, 02 September 2015

Budaya, makanan, dan ciri khas kabupaten pamekasan



https://caesarinhidayati.files.wordpress.com/2014/06/dsc08521.jpg
    Di kabupaten Pamekasan ada beberapa kebudayaan. Di Pamekasan alat seperti keris masih menjadi sebuah benda yang sakral. Para kaum tua banyak yang mempunyai keris yang mereka simpan selama bertahun-tahun. Keris ini dipercaya mempunyai kekuatan dan mereka merawat keris tersebut. Ada pula yang menganggap keris tersebut merupakan wujud dari nenek moyang atau sesepuh mereka.
   Selain keris, ada pula sebuah tradisi di Pamekasan yang diperingati setiap satu tahun sekali. Tentunya nama Kerapan Sapi tidak asing lagi di telinga kita. Kerapan Sapi merupakan sebuah tradisi yang dipatenkan sebagai tradisi orang Madura. Kerapan Sapi ini merupakan balapan yang terdiri dari dua ekor sapi dan satu joki. Kerapan sapi ini biasanya setiap bulan bahkan setiap minggu dilaksanankan. Akan tetapi ajang bergengsi dari Kerapan Sapi ini biasanya diperingati setiap satu tahun sekali. Ajang ini disebut ajang bergengsi karena memperebutkan Piala Presiden. Ajang bergengsi ini biasanya diselenggarakan di Stadion Hadiwidjojo yang berada di daerah Lawangan Daya. Mayoritas penonoton Kerapan sapi ini adalah laki-laki. Biasanya kerapan sapi ini dimulai dari pagi sampai sore hari.
   Tradisi yang lain selain Kerapan Sapi adalah Sapeh Sonok. Sapeh sono’ ini biasanya dilaksanankan setiap tahunnya di Karesidenan tepat sebelah Utara jantung hati Pamekasan. Berbeda dengan Kerapan Sapi, Sapeh Sonok ini dalam dandanannya lebih heboh dari Kerapan Sapi. Disini sapi didandani dengan berbagai macam atribut agar sapi tersebut terlihat cantik. Dan selanjutnya akan dilakukan penilaian kepada sapi-sapi tersebut. Setelah acara Sapeh Sonok ini pada malam harinya akan diadakan acara yang dianggap sakral yang dinamakan “Semalam di Madura” yang dilaksanakan di jantung hati Pamekasan atau yang lebih dikenal dengan Arek Lancor. Acara ini memperkenalkan kesenian-kesenian yang ada di Madura khususnya Pamekasan. Misalnya saja seni tari, seni musik dan seni suara. Banyak orang yang ingin menonton acara ini. Akan tetapi hanya para tamu undangan yang boleh masuk. Yang tidak memiliki undangan hanya dapat melihat dari luar.
https://caesarinhidayati.files.wordpress.com/2014/06/images-1.jpg
     Kabupaten pamekasan ini menyimpan banyak sekali makanan khas yang harus di cicipi pada waktu anda berkunjung ke pamekasan, dengan ragam olahan seperti sajian lezat seperti sate lalat, soto lorjuk, krupuk raksasa, keripik tette dan petis ikan, dan rujak tajin .

images
Di Madura, banyak dijumpai perguruan pencak silat yang mengajarkan cara menggunakan celurit. Walaupun hanya sebuah benda mati, celurit memiliki beragam cara penggunaannya. Ini tergantung dari niat pemakainya. Dimana perguruan silat menggajarkan tidak sekadar diajarkan untuk melumpuhkan lawan. Namun seorang pemain silat harus memiliki batin yang bersih dengan berlandaskan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar